Ibumu Ibumu Ibumu (HR Bukhori)

“ Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak mendapatkan baktiku?” Beliau menjawab, “ibumu”. Aku bertanya,”kemudian siapa?” Beliau menjawab “ibumu”. Aku bertanya lagi “kemudian siapa?” “Ibumu”. “kemudian siapa?” Barulah Beliau menjawab, “Ayahmu” (HR Bukhori)


Hadist di atas memerintahkan agar kita senantiasa berbuat baik kepada kerabat terutama kepada ibu, lalu ayah. Didahulukan ibu karena ia telah mengandung, menyusui, mendidik, dan mengerjakan tugas berat lainnya.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar bertaubat baik) kepada kedua orangtuannya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah. Dan menyapihnya setelah dua tahun. Bersyukurlah Kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.”(QS.Luqman [31]:14)

Mari kita simak perkataan Imam Az-Dzahabi dalam karyanya yang berjudul “Al-Kabair”  dibawah ini :

Ibumu telah mengandungmu.di dalam perut selama sembilan bulan yang seolah-olah sembilan tahun. Dia bersusah payah saat melahirkanmu, yang hampir saja kehilangan nyawanya. Dia telah menyusuimu dan menghilangkan rasa kantuk demi menjagamu. Dia cuci kotoranmu dengan tangannya. Dia utamakan dirimu atas dirinnya, juga atas makanannya. Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu. Dia telah memberikannmu sebuah kebaikan. Apabila kamu sakit atau mengeluh tampak darinnya kesusahan yang luar biasa dan panjang sekali kesedihannya. Dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu. Seandainnya diminta untuk memilih antara hidupmu dan kematian, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suara yang paling keras. Betapa banyak kebaikan ibu, sementara engkau membalas dengan akhlak yang tidak baik. Dia selalu mendoakan mu dengan taufik, baik secara sembunyi maupun terang-terangan. Tatkala ibumu membutuhkanmu saat dia sudah renta, engkau malah menjadikan dia sebagai barang yang tidak berharga di sisimu. Engkau kenyang, sementara dia dalam keadaan lapar. Engkau puas sedangkan dia dalam keadaan haus. Engkau lebih mendahulukan berbuat baik kepada istri dan anakmu daripada ibumu.Engkau lupakan semua kebaikan yang pernah ia buat. Engkau selalu merasa berat untuk memeliharannya padahal itu urusan yang mudah. Engkau kira ibumu akan berumur panjang, padahal umurnya pendek. Engkau selalu meninggalkannya, padahal ia tidak punya penolong selain dirimu. Padahal Allah telah melarangmu untuk berkata “Ah”, dan telah mencelamu dengan celaan yang lembut. Engkau akan disiksa di duniadengan durhakannya anak-anakmu kepadamu. Allah akan membalas di akhirat di mana dirimu akan dijauhkan dari Allah Rabb al-‘Alamiin.

Allah Swt berfirman:

“Akan dikatakan kepadannya: ‘yang demikian itu adalah disebabkan perbuatan yang dikerjakan oleh kedua tangan kamu dahulu.’ Sesungguhnya Allah sekali-kali bukanlah penganiaya hamba-hamba-Nya.”(QS Al-Hajj[22]:10)

Demikianlah penjelasan Imam Az-Dzahabi tentang berapa pentingnnya seorang Ibu. Buat kalian yang baca artikel ini, yuk! mulai sekarang Kita bersyukur dan berterima kasih kepada Allah masih di kasih kesempatan berbakti kepada kedua orang tua kita yang sampai sekarang masih bersama kita, menjaga kita, merawat kita dan masih mampu memberikan nasihat-nasihat terbaik mereka untuk kita agar menjadi Anak yang selalu berada dalam jalan-Nya.

“Ibu, Ayah semoga kita bersama-sama kelak bisa menjadi penghuni Surga-Nya, dan  Bersama Berbahagia di dalamnya, aamiinyaarobbal’alamiin”

-RyAnjeli-

Comments

Ria M Fasha said…
mengingat peran ibu yang sangat besar
sudah selayaknya kita berbakti
dan semoga Allah mengampuni dosa ibu2 kita dan memberikan surga sebagai hadiah atas pengorbanannya aamiin
Nikea said…
aamiin. terimakasih kak

Popular posts from this blog

Strategi Belajar di Dalam Kelas

BEST QUOTES KARYA BOY CANDRA